Thursday, 28 July 2011

Pencarian Lahan Potensial



Proses budidaya tanaman tembakau, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari lahan yang memang benar sesuai untuk pertumbuhan tembakau, hal ini sangat penting untuk dilakukan supaya tanaman tembakau pada saat ditanam akan dapat tumbuh dengan optimal sehingga memberikan hasil produktivitas dan kualitas yang di harapkan. 
Pencarian dan pemilihan lahan potensial  untuk tanaman tembakau cerutu harus memperhatikan:
  • Kesesuaian lahan untuk tanaman tembakau
  • Kriteria pemilihan lahan potensial
  • Jenis dan topografi lahan potensial
  • Syarat tumbuh tanaman tembakau
  • Kiat sukses dalam meilih lahan potensial

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pencarian lahan yang potensial untuk tanaman tembakau :
a)    Kelas tanah ringan hingga sedang.
Tanah-tanah ringan atau tanah-tanah yang berpasir umumnya cenderung menghasilkan tembakau yang tipis dan halus. Apabila diolah dengan baik menghasilkan warna daun kering yang muda (kuning kecoklatan). Tanah demikian ini lebih sesuai untuk tembakau yang diusahakan untuk bahan cerutu (pembalut atau wrapper)
b)    Tanah harus ngeblok dan areal persawahan.
Lahan budidaya tembakau yang ngeblok dalam satu hamparan persawahan akan memudahkan dalam proses pengawasan. Pengawasan yang maksimal dalam pengerjaan baku teknik akan memberikan hasil yang optimal, karena semua runtutan pekerjaan dilakukan dengan benar,
c)    Sistem irigasi dan drainase lancar.
Tanaman tembakau adalah salah satu jenis tanaman yang tidak terlalu suka air, namun butuh air. Maka dari itu dalam proses pencarian lahan saluran irigasi dan drainnase sangatlah diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir pada saat lahan terserang hujan terus menerus.
d)    Bukan bekas tanaman inang.
Lahan yang akan digunakan untuk budidaya tembakau harus bukan bekas tanaman inang, seperti lombok, terong, tomat dan mentimun. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya penularan hama dan penyakit pada saat lahan tersebut ditanami oleh tembakau.
e)    Tidak terlalu jauh dengan gudang pengering.
Lahan yang akan ditanami tembakau harus mempertimbangkan jarak lahan dengan gudang pengering saat panen. Batas ideal antara lahan dan gudang pengering sekitar 0-4 km. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi kerusakan daun pada saat proses pengangkutan dari lahan ke gudang pengering.
f)     Pengosongan lahan harus sesuai dengan rencana tanam
Lahan yang akan digunakan harus mempertimbangkan pengosongan tanaman yang ditanam sebelumnya. Hal ini bertujuan dengan waktu yang telah disepakati antara pihak manajemen dengan pasar (customer). Semakin mundur waktu pengosongan lahan maka akan berakibat fatal terhadap proses transaksi penjualan.
g)    pH tanah berkisar 5,6-6,5
     pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tembakau. apabila pH tanah terlalu  asam atau basa maka tembakau tidak akan dapat tumbuh dengan optimal.

Monday, 11 July 2011

Pengeringan Daun Tembakau

Daun tembakau yang sudah masak (sesuai kriteria petik) dipetik sesuai dengan pola petik, dimana setiap kali panen, daun yang dipetik (polong) sebanyak 2 lembar. Proses petik daun tembakau dilaksanakan pada pukul 05:00 - 08:00 dan diangkut ke gudang pengering maksimal pukul 10:00 dengan tujuan mengurangi kerusakan akibat paparan sinar matahari dengan intensitastinggi karena akan menurunkan kualitas daun tembakau. 


Daun-daun tembakau yang diangkut di gudang pengering ditimbang terlebih dulu yang kemudian dipilih ukur (panjang, sedang dan pendek). setelah pilih ukur, daun-daun tembakau yang sama ukuranya disujen/sunduk secara hati-hati. proses sujen menggunakan tali rami. setiap utas rami berisi 35 - 40 daun dan dinamakan satu STG (Sunduk Tali Goni). 4 STG diikatkan pada satu dolong dan siap untuk dikeringkan.
 
Proses pengeringan daun tembakau dilaksanakan dengan sistem pengeringan lambat agar berjalan secara alami. sistem pengeringan daun tembakau adalah dengan sistem pengeringan udara (curing plastic system).